Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Janissariy Pasukan Elit Turki Yang Menggentarkan Eropa

Janissary, juga dieja Janizary, dalam bahasa Turki disebut Yeniçeri yang berarti Tentara Baru merupakan anggota korps elit atau tentara elit milik Kekaisaran Ottoman yang dibentuk di akhir abad ke-14 dan bertahan hingga 1826. Pasukan ini sangat dihormati dan disegani karena kehebatan militer mereka pada terutama pada abad ke-15 dan ke-16. Janissari juga menjadi kekuatan politik yang kuat di dalam negara Ottoman.
photo: turktoyu.com

Korps Janissary pada awalnya dibentuk dari pemuda-pemuda Kristen dari provinsi Balkan yang direkrut oleh kerajaan Utsmaniyah. Anak-anak muda ini berpisah dari keluarga Kristen mereka dan dibesarkan sebagai Muslim dan diajari untuk mengabdi secara religius pada Islam dan setia kepada sultan.

Mereka yang memiliki kemampuan lebih dilatih untuk menjadi administrator dan pejabat di birokrasi negara, Lembaga Penguasa. Sisanya diberi pendidikan militer dan menjadi anggota korps Janissary yang terkenal, yang diakui pada abad ke lima belas dan keenam belas sebagai prajurit Eropa yang paling terlatih.

Janissari sangat erat kaitannya dengan pendidikan religius dari Darwis Bektash, yang disebut agha, atau pemimpinnya. Mereka memegang tugas penting sebagai kolonel di organisasi Janissary. Para darwis melekat pada semua unit militer Janissari di barak mereka dan pasukan di lapangan.
berfoto bersama Janissary gemes sama kumisnya
Meskipun Janissari memegang posisi yang sangat istimewa di kekaisaran dan para perwira mereka memiliki banyak kesempatan untuk memperkaya diri mereka sendiri, sumber-sumber serta informasi dari arsip menyebutkan bahwa mereka tidak dibayar ketika pemerintah berada dalam kesulitan keuangan.

Perlahan-lahan struktur kelembagaan dalam tubuh Janissary berubah. Karena peluang terbuka bagi anak-anak muda untuk menjadi Janissary, banyak orang Turki yang berusaha agar anak-anak mereka terdaftar di korps Janissary, dan pada kuartal terakhir abad ketujuh belas Janissari tidak lagi direkrut dari keluarga Kristen.

Korupsi dalam tubuh lembaga Janissary pun terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Korupsi Janissary yang kian bertambah merusak kekuatan militer Kekaisaran Ottoman dan membuatnya menjadi sasaran invasi asing.

Pada tahun 1826 kekuatan Janissary dipatahkan dimana para ulama dan anggota Lembaga Penguasa telah memahami ancaman Janissary terhadap eksistensi Kerajaan. Sultan Mahmoud II memperoleh persetujuan para anggota lembaga untuk membubarkan korps Janissary.